Pages

Sunday, November 22, 2009

Unbalanced

Gw yakin pengetahuan yang gw miliki saat ini jauh lebih banyak jika dibandingkan dengan satu tahun lalu. Kalau ditarik lebih jauh lagi, dibandingkan dengan 5 tahun lalu saat baru lulus, pastinya perbedaannya amat jauh sekali.

Kalau melihat ke bawah, gw merasa teramat beruntung karena bisa berhasil sejauh ini. Walaupun kalau melihat ke atas, rasanya masih jauh sekali yang ingin gw capai. Seiring begitu banyak pengetahuan baru yang masuk, sedikit demi sedikit gw mulai merasakan keanehan di diri gw. Kehilangan arah , mudah stress, dan tidak gampang untuk bangkit kembali. Semua orang pasti pernah merasakan jatuh dan gagal. Tetapi kemampuan masing-masing orang untuk bangkit kembali berbeda-beda. Disaat ini gw merasa kemampuan gw berada di bagian paling bawah lembah kegagalan.

Ketidakseimbangan waktu untuk pekerjaan dan hal lain dalam hidup, gw rasa menjadi kontributor utama perasaan ini. Sekedar memperkaya diri dengan pengetahuan duniawi gw rasa tidak cukup. Belum lagi ditambah uang yang lebih dari cukup, some sense of power. Terkadang bisa membuat orang lupa akan hakikat alaminya dan mengalami deteorisasi mental.

Alhamdulillah setelah menyadari hal ini, secercah cahaya menyinari pikiran gw. Ide untuk mengatasi pertanyaan, "kalau begitu banyak waktu yang gw luangkan untuk pekerjaan, dan sisanya tercurah untuk waktu sosial dan keluarga". "Bagaimana cara agar gw bisa memberikan waktu bagi jiwa yang sudah lama tidak berkembang ini" ? Ternyata caranya mudah, tetapi penerapannya sepertinya butuh kekuatan hati yang lebih :)

Ketidakadaan waktu sebenarnya hanya ilusi. Kalau kita memanfaatkan waktu dari waktu magrib hingga isya untuk melepaskan diri dari kegiatan duniawi, pekerjaan, internet. Dan menggunakan waktu yang singkat itu untuk membasuhi jiwa yang kekeringan ini dengan sesuatu yang bermakna. Seperti mengaji, membaca buku yang menyentuh ruh kita, atau sekedar berzikir, itu sudah lebih dari cukup untuk menyelamatkan kita dari kegoyahan. Cara ini sebetulnya amat tepat bagi gw, karena selain bisa menyeimbangkan kembali diri gw. Sholat isya yang biasanya kelewatan karena ketiduran, bisa dikerjakan di awal :)

Mudah-mudahan cara ini bisa sukses. Its to shift the unbalance scale to its place.

*saat ini buku yang sering gw baca diantara magrib dan isya adalah sejarah hidup muhammad oleh Dr. Muhammad Husain Haekal, Ph. D*

No comments: