Pages

Thursday, December 21, 2006

QOTD : Wish

No one can resurrect the dead, Not even those who are called Gods. Thats what my father used to say.

Thats why within this limited amount of time in our lives, we have to live for the things we believe in no matter what.

- from TRC-

Wednesday, December 20, 2006

Trust

If its given to the right person, Trust can be a very powerful weapon :)

Friday, December 15, 2006

lesson no 1

I've got a lesson today.

If you compared two variable with different type, example BigDecimal with int. Then use the larger type comparator operand.

here's the code snippet

BigDecimal zeroInBigDecimal = new BigDecimal(0);

if (txtCloseLevel.getValue().intValue() < 0) {
JOptionPane.showMessageDialog(this, "Close Level Must Be Greater Or Equal Zero",
"Error", JOptionPane.ERROR_MESSAGE);
return false;
}
the getValue method returned a BigDecimal instant, so the comparation should be
if (txtCloseLevel.getValue().compareTo(zeroInBigDecimal) < 0) {

why?
Because i expect the intValue() method to return maximum integer value when the txtCloseLevel.getValue() return a value bigger than the maximum integer value. But instead it return a negative integer number. A lesson to be learned :P

Negara Palsu

Sebetulnya ini pembicaraan makan siang antara gw dan tiga orang temen gw beberapa waktu lalu.

Seperti biasa disaat makan siang bersama kawan-kawan arah obrolan selalu tidak jelas. Dan ditengah-tengah pembicaraan gw memunculkan sebuah pertanyaan kepada mereka.

"Sebutkan satu kesamaan diantara seluruh orang indonesia"

Salah seorang menjawab, "Kita semua pernah dijajah belan.... da".

Yup, ditengah-tengah kalimat dia sadar ada daerah-daerah seperti aceh yang tidak pernah dijajah belanda, atau timor-timor yang dijajah portugis.

Orang yang lain menjawab, "Kita semua ras melayu, kalo timor-timor dan irian jaya gak dihitung".

Gw hanya tersenyum, menanti tanggapan orang terakhir.

Setelah beberapa lama menunggu akhirnya dia mengeluarkan komentar. "Tadinya gw mau jawab asal-muasal. Tetapi kalo dilihat dari asal-muasal orang irian dan timor-timor sepertinya gak mungkin sama. Jangankan hal itu di sumatra aja antara orang padang dan orang medan mengaku memiliki leluhur yang berbeda".

Kita semua terdiam untuk sejenak, akhirnya gw memecah kesunyian.

"Gak ada yang bisa jawab? Sebetulnya ada satu kesamaan yang dimiliki oleh semua orang indonesia, Bahasa Indonesia".

Yup, betul. Hanya hal itu saja yang menyatukan negara kita ini. Kita tidak punya latar belakang sejarah yang sama. Ada beribu kultur yang berbeda di indonesia. Bahkan keadaan alamnya pun tidak homogen. Dengan tidak adanya landasan dimasa lampau yang dimiliki bangsa ini, wajar saja kalau kita tampaknya begitu mudah dipecah-belah, karena memang sudah jelas, kita berbeda-beda. Dan perbedaan ini bukan seperti negara kita ini terbagi mejadi dua atau tiga bagian saja. Tapi bisa berpuluh-puluh atau beratus-ratus bagian.

Kalau begitu bagaimana mungkin wilayah-wilayah yang tidak memiliki persamaan ini bisa bersatu? Seperti keajaiban saja selama ini kita bisa tetap menjadi negara yang utuh. Dan disitulah jawaban peran dari jawaban gw.

Kalau kita melihat ke masa lampau, bahasa indonesia tidak akan terlepas dari sumpah pemuda. Sebuah tonggak sejarah, dimana bahasa indonesia diakui sebagai bahasa persatuan. Dan kalau kita melihat lebih jauh lagi sejarah tentang bahasa indonesia, kita mungkin akan terkejut akan perannya bagi bangsa indonesia. Bahasa indonesia dikonsepkan oleh oleh bung karno, bung hatta dan beberapa rekan lainnya. Dalam pembuatan konsepnya bahasa indonesia memang telah dibuat sesederhana mungkin untuk dapat dipelajari dengan cepat dan memiliki kata-kata serapan dari seluruh bahasa di indonesia. Itu semua dibuat dengan tujuan agar bahasa indonesia mendapat tempat di seluruh wilayah indonesia.

Thats right, bahasa indonesia semenjak awal memang sudah didesain untuk menjadi alat pemersatu negara kita yang tidak memiliki kesamaan ini. Thats the power of our founding father. Tanpa itu, tidak akan ada negara indonesia.

Negara Palsu

Atas dasar itulah gw menyebut negara kita ini negara kita itu negara palsu. Kita tidak berdiri karena kita memiliki suatu kesamaan yang memang secara mendasar dimiliki oleh segenap bangsa ini. Tapi kita memiliki kesamaan karena kita diberikan kesamaan, dibuat untuk memiliki kesamaan. Dan mungkin itulah alasan paling mendasar kenapa kita begitu mudah terpecah-belah.

Kalo melihat kenyataan itu sepertinya masa depan negara kita kelam banget :(, but thats not my point.

Point gw adalah, kita harus melihat kekuatan yang dimiliki oleh founding fathers kita. Berbagai instrumen telah dipersiapkan untuk menjaga kedaulatan negara ini. Pancasila yang benar-benar unik, bukan forking dari ideologi bangsa lain. Slogan bhineka tunggal ika yang sudah menekan kan kita perbedaan kita bukan permasalahan. Mungkin karena terlalu lama kita di indoktrinasi, kita malah menjadi alergi terhadap hal-hal ini. Guess what, karena kita terlalu berusaha menyerap ideologi-ideologi negara lain, tanpa menyadari negara kita ini begitu unik, bangsa kita mengalami krisis identitas. Kita menjadi bangsa yang amerika wannabe, atau arab wannabe. Jangan karena ada pihak yang melakukan misuse terhadap instrumen-instrumen itu. Kita menjadi benci terhadap dasar-dasar yang melandasi negara ini.

Dan sudah saatnya kita sadar kalau kita adalah negara yang unik. Untuk dapat ikut maju di jaman moderen ini, kita tidak bisa hanya mencontoh. Kita juga harus bisa melaluinya dengan cara kita sendiri. Karena kita memang berbeda, tetapi satu.

Thursday, December 14, 2006

Intermezzo

Argh... gw kehilangan mood menulis gw :(

Awal weekend ini kan gw liburan, hanya dua hari sih :P Tapi akibatnya, ketika hari rabu masuk kantor, setumpuk kerjaan sudah menanti. Gak punya kesempatan menyelesaikan draft tulisan yang gw buat :( akhirnya moodnya perlahan-lahan menipis *hiks*. Mudah-mudahan nanti setelah punya waktu luang gw bisa menyelesaikan draft-draft tersebut.

Seperti biasa, liburan berarti bermalas-malasan di rumah:P Menikmati hari disaat gak harus bangun pagi untuk berangkat kerja. That means watching movies, playing games, and watching re-run of friends if you're bored :D (gak bosen-bosen gw:D)

Gw gak tahu kenapa, kalo gw ngeliat Ross dan Rachel in their typical situation (if you know what i mean :D) mood gw gampang banget berubah jadi mellow :(

Ngeliat temen-temen mereka selalu bilang, "it's you guys", atau "It's Ross and Rachel you know", gw gak pernah mengerti kenapa bisa ada pasangan yang seperti itu. Yang bisa membuat teman-temannya mau melakukan apa saja untuk menyatukan mereka berdua. Membuat teman-temannya begitu bahagia dengan hanya melihat mereka bersama. So pure and unselfish, then again maybe thats what a real friends is :D

Hm.. atau mungkin juga karena mereka itu Ross and Rachel; gitu loh :D

Well enough for today, gotta find time to finish up that draft :D

Thursday, December 7, 2006

Spam Bot

I'm a big fan of tapestry. If you don't know what tapestry is, its a wonderful Java Web Framework. While the learning curve is very steep, but it is very reusable. That's what captured my interest, and soon, it'll be easy enough to learn :D
You can check the official Tapestry site at http://tapestry.apache.org

Well, i was browsing Tassel (Tapestry Searchable Selection of Components), a place where people submit their tapestry component that they think will be useful for others. Wondering around, reading description of each component, thinking about how can this component maybe useful for me, when i stumble on this one.

Name : EncodedMailLink
Description : Component that encodes email addresses into javascript so as to attempt to avoid detection by spambots.
Damn it! So that how it is!

I keep wondering why i keep getting email spam on my inbox. Once i created new email account, and left it for one day without telling anyone about it. The next time i log in, my inbox already fill with spam and junk mail.

Its not only happened to me. Almost every one i assumed experience it. Some people even accused yahoo, hotmail and other provider of selling their user list to the spammers. Well actually it doesn't have to be that way.

As you know online search engine like yahoo, google, etc. Used a software application that they called crawler or meta-bot, to crawl through the internet page by page. For each page they try to find a relevant information of how this page will be index. For example a page about planting flower maybe indexed by flower, planting, or gardening. So this page will be added to the crawler database by the relevant information. So when next time a user type "flower" in the search category of the search engine. This page will be showed as one of the page that has relevant information about flower.

And with the fast pacing growth of online search engine. Finding a crawler application is simple enough as inserting "internet crawler" in google. You will be given a list of option, from free to propietary appliaction.

So as the spammer, all you have have to do is get a crawler, create a sub crawler for specific criteria - Crawler that only index email address they found. And abracadabra the spammer database will fill with email address ready to be spam.

Damn it how can you fight this? No matter how you try to protect your email address. One day there will be a page that will show your email address. Damn, they out smart us again!

Update: Already found one

HS-Crawler
Description :
Email marketing is the ideal way to promote your business. HS-Crawler is a software designed to extract email addresses from web sites, search engines and Newsgroups.

Workaholic

What is workaholic?

By my definition, workaholic is a person who worked so hard that he neglected his/her family, friends, health and even his life. So if you worked hard and still have time to catch things up with your family, meet your friends occasionally, and jog every Saturday, than thats doesn't mean that you're a workaholic. Its just mean that you're a hard worker.

And when someone refuses to do his works by saying I'm not a workaholic. Than think again my friend. You're definitely not a workaholic, or even a hard worker. You just a half ass guy who find all the excuses in the world to neglect your work, than actually trying to complete the job!

Wednesday, December 6, 2006

Motor Dikiri

Kalau lu pergi ke kantor melewati beberapa jalan protokol di jakarta, pasti lu melihat perkembangan terbaru di jakarta saat ini. Melihat plang-plang dan bapak-ibu polisi yang mengarahkan pengendara motor untuk melewati jalur kiri. Katanya sih untuk mengurangi kemacetan, tapi di jalur yang gw lewati (cawang-pancoran-mt haryono-gatot subroto), kok bukannya mengurangi kemacetan malah membuat semakin macet yah? Jadi bertanya-tanya.

Kalau menurut gw penyebab utama kemacetan di jakarta ada 4 hal:
  1. Angkutan Perkotaan (Bis kota, metromini, mikrolet dll). Kebiasaan berhenti seenaknya, menurunkan penumpang bukan ditempatnya. Ngetem, memotong jalur kendaraan sesuka hati, tidak berjalan disaat lampu lalu lintas berubah dari merah ke hijau. Pokoknya segudang deh dosanya.
    Kalau satu angkot saja bisa membuat arus kendaraan yang lewat menjadi terganggu, bayangkan saja efeknya kalau semua angkot bersikap seperti ini.
  2. Perbandingan jumlah mobil pribadi dengan perbandingan panjang jalan di jakarta, serta jumlah penumpang yang diangkut.
  3. Jumlah motor dan tingkah laku pengendara motor.
  4. Pedagang kaki lima yang menggunakan bahu jalan sebagai tempat berjualan.
Kalau dilihat dari daftar ini, sebetulnya pengendara motor hanya menempati urutan ke 3. Lu bisa bilang gw bias, tapi kalau lu mencoba untuk obyektif, gw yakin apa yang gw kemukakan ada benarnya.

Di jalur sebelah kiri adalah tempat angkot lewat, karena angkot-angkot itu masih belum teratur, kemudian mobil-mobil pribadi juga ada yang menggunakan jalur kiri dan juga menurunkan penumpang. Ditambah lagi kendaraan dari jalan perumahan yang bermunculan di jalur kiri. Semua berusaha masuk ke jalur kiri, maka efeknya kemacetan yang terkira karena terjadi efek bottle neck.

Hal ini menjadikan jalur kiri sebagai neraka bagi pengendara motor. Dan selama hal ini tidak diperbaiki maka para pengendara motor akan selalu berusaha untuk berpindah jalur. Hal ini juga menimbulkan pertanyaan baru. Sebetulnya jalur kanan itu apa ? Jalur cepat? Jalur untuk mendahului atau jalur untuk mobil ?

Selama ini di beberapa ruas jalan raya seperti gatot subroto gw bisa menempuh motor gw sampai 120 km/jam. Karena dukungan aspal yang bagus dan jalur didepan yang sepi kecepatan seperti itu bukanlah hal yang menyeramkan bagi pengendara motor. Apa itu berarti gw boleh menggunakan jalur sebelah kanan, seandainya jalur sebelah kanan itu memang dimaksudkan sebagai jalur cepat?

Sepertinya gak bakal boleh :D, i think we all know that :P kalau gw coba pasti gw ditilang.
Berarti sudah jelas bahwa jalur dikanan itu bukanlah jalur cepat, melainkan jalur untuk mobil.

Kalau kenyataannya seperti itu, ada hal yang membuat gw lebih concern lagi. Untuk saat ini memang jalur kanan akan lebih bebas. Tetapi berarti ini akan mendorong orang-orang untuk mengendarai mobil pribadi kembali. Dan berdasarkan daftar gw diatas. Jumlah perbandingan mobil pribadi adalah faktor penyebab kemacetan lalu lintas yang ke dua. Sehingga dimasa depan bisa memicu kemacetan yang lebih parah. Belum lagi efek-efek lain seperti meningkatnya kembali konsumsi BBM. Dengan kebijakan yang ada sekarang, hal seperti itu tidak lama lagi pasti akan terwujud.

Lalu apa maksud gw? biarkan aja motor semau-nya aja? Tentu saja bukan begitu.

Kalo langkah ini diambil untuk mengurangi kemacetan, well honey you have the wrong target. Masih banyak hal-hal yang perlu dibenahi terlebih dahulu untuk langkah ini bisa sukses. Salah satunya adalah untuk mencegah ruang kosong di jalur kanan itu, kembali dipenuhi oleh mobil pribadi. Toh sebentar lagi infrastruktur transportasi masal kita akan terwujud.

Dan kalau langkah ini diambil untuk meningkatkan ketertiban; terakhir gw baca di detik, kurang lebih ada 14 Juta pengguna motor di jakarta ini. Sudah saatnya mereka diperlakukan selayaknya, bukan sebagai sub-vehicle dibawah mobil. Mobil sudah memiliki jalan Tol yang hanya dipergunakan oleh mereka, jangan ditambah lagi. Berikanlah jalur yang layak bagi pengendara motor, disertai rambu-rambu dan segi keamanan yang baik. Karena dengan keadaan seperti neraka di jalur lambat seperti saat ini , bagaimana bisa para pengguna motor mendukung kebijakan yang telah diambil oleh bapak-bapak pengatur lalulintas.

Tapi gw ragu suara seperti suara gw bakal terdengar sampai keatas. Toh bapak-bapak yang memiliki suara terhadap pembuat kebijakan, hampir semuanya mengguanakan mobil sebagai kendaraan pribadinya. Jadi selama jalur mereka sudah bebas, gw rasa mereka tidak memikirkan lagi keadaan sekitar dan dimasa depan.

Memang benar negara ini terbentuk untuk melayani si kaya dan berkuasa.

~unegUneg

Thursday, November 30, 2006

rubber ducking

Gw sedikit bosan dan tidak bisa berkonsentrasi hari ini. Ini disebabkan karena partner in crime gw lagi cuti minggu ini, jadinya gw ngehandle sebagian kerjaan dia. Well yesterday was a fiasco, my job got interrupted every time someone needs help. Or the boss doesn't understand what causes the bug. Hari yang melelahkan. Berpindah set pola pikir terus menerus menyebabkan bagian besar otak melakukan voting dan menuntut a change of pace.

Jadinya hari ini gw perkecil goal kerjaan gw, dan mulai browsing2 sambil bekerja.

Well i found a few interesting things to light up my day, and this one worth mentioning :D

Lu pernah mengalami lu duduk didepan komputer selama ber-jam-jam. melihat sebagian kode program, dan berpikir what the hell is wrong with this piece of code !!!. Akhirnya lu nyerah, mencari orang terdekat, menarik-narik dia untuk melihat layar monitor lu, kemudian mulai menjelaskan bagaimana cara code program itu bekerja. Waktu berlalu beberapa saat, dan lu berhenti menjelaskan, terdiam beberapa saat... dan sambil memukul jidat.. "Oh itu dia penyebabnya".

Well there's another way to do this, and i quote
In fact, [Dave] Thomas said, you can even resort to "rubber-ducking." "I don't know why it works, but it works. You put the rubber duck on top of your monitor. Then, when you're stuck on something, you start explaining what the code does--aloud--to the duck." And before you've finished the explanation, the solution comes to you. You smack your forehead, and politely thank the duck, he said to general laughter.
Tentu saja orang-orang sekitar lu mungkin berpikir lu agak gila melihat lu ngomong sendiri dan berterimakasih kepada sang bebek *Damn if you do it, i wanna be there to watch, that would make my day*. Tetapi pilih mana dengan gak berhasil menyelesaikan masalah itu selama ber-jam-jam. Its a tip worth trying :D

here's the link if you interested reading the whole thing http://www.sdmagazine.com/documents/s=7151/sdmcnf0204e/sdmcnf0204e.htm

Friday, November 17, 2006

New things in Our Country

Its about this story. Kalau dibaca sepintas lalu sepertinya kabar bagus. Tetapi kalo dipikirin lebih jauh lagi, gw jadi sedih banget :(( *hiks*

Dasar perjanjiannya penegakkan haki. Gw ngerti sih tujuannya, ujung-ujungnya pengen seperti india dan china. Bisa mendirikan pusat riset Microsoft, yang dimasa depan akan mendatangkan devisa bagi negara kita. Tapi apa benar bisa begitu ?

Untuk bisa mencapai hal ini pemerintah harus membayar US$ 45 Juta untuk melisensi komputer-komputer yang berada di lembaga pemerintahan. Kalau dirupiahkan dengan kurs Rp. 9.000 jumlah yang dikeluarkan pemerintah menjadi Rp. 405.000.000.000,- atau 405 Milyar rupiah. Thats a lot of zeroes. Dan gw yakin banyak yang berpikir bahwa uang sejumlah itu jauh lebih bermanfaat jika dialokasikan ke sektor lain seperti pendidikan, kesehatan dll. And I Totally agree with that.

Gue rasa keputusan pemerintah kita ini naif banget. Dan menjadi salah satu bukti bahwa mental pemerintahan kita ternyata belum berubah. Mereka mencoba membeli masa depan, mereka berpikir dengan mengeluarkan uang sebanyak itu dengan tiba-tiba negara kita bisa disulap menjadi india yang sumber devisa tertingginya didapat dari IT industri. Beneran naif banget, why, i have my reason.

Yang pertama, untuk benar-benar bisa mendukung hal tersebut butuh dukungan banyak faktor. Universitas2 yang mengeluarkan lulusan berkualitas dibidang IT, infrastruktur pendukung, insentif untuk perusahaan2 start-up, dll. Beberapa hal sudah dirintis, tapi gw bilang sekali lagi Naif banget. Masih banyak yang hanya slogan2 semata, impian tanpa realisasi, birokrasi berbasis sogokan. Menyebalkan.

Yang kedua, efek yang ditimbulkan dengan langkah ini bisa membuat bangsa kita terjajah lagi. Microsoft semenjak beberapa tahun lalu sudah merubah lisensi-nya dari membeli menjadi menyewa. Berarti biaya dikeluarkan untuk membeli lisensi microsoft saat ini harus dikeluarkan lagi saat lisensi tersebut telah habis. Misalkan saja lisensi itu habis dalam jangka waktu 2 tahun dan indosia setidaknya harus mengeluarkan jumlah yang sama (berdasarkan inflasi harusnya lebih mahal). Berarti dalam 2 tahun kedepan industri IT kita harus mampu menghasilkan keuntungan sebesar US$ 90 Juta.

Ok, tidak ada investasi yang dapat kembali dalam secepat itu. Karena industri butuh waktu untuk berkembang. Tapi berapa lama waktu yang dibutuhkan? 2 tahun berikutnya dibutuhkan keuntungan US$ 135 juta untuk dapat impas. 2 tahun berikutnya menjadi US$ 180 Juta, dst. Jadi menuju tahun2 kedepan pendidikan kita semakin menurun karena dananya tersedot ke sektor lain, sdm bermutu yang dihasilkan semakin sedikit, sedangkan dana untuk investasi akan terus mengalir keluar.

Yang ketiga, pemerintah kita mencoba merebut bagian dari kue yang sudah terbagi. India sudah terkenal sebagai raksasa IT. China sudah menerapkan IPv6 untuk jaringan negara-nya, sebuah google research center juga sudah berdiri disana. Indonesia ?? Indonesia dibilang punya potensi untuk menyamai kedua negara itu? Potensi dari mana? Jumlah penduduk saja ? Its not enough.

Gw yakin para pembuat keputusan2 di atas adalah pebisnis handal. Mereka pasti sudah mengenal blue ocean strategy. Apakah bagian kecil dari kue itu harga-nya begitu besar. Atau hanya salah satu cara untuk mengeruk keuntungan pribadi diatas nasib bangsa ?

Yang keempat, dengan keputusan ini berarti hampir semua dokumen pemerintahan akan disimpan dalam bentuk word, excell, powerpoint dll. Yang cara bekerjanya hanya diketahui oleh pihak microsoft. Tingkat adopsi dan kemudahan memang menjadi hal yang layak dipertimbangkan. Tetapi kalau terkait dengan dokumen2 yang 'crucial' bagi negara kita, shouldn't we think more about security? Tidak ada jaminan bahwa dokumen tersebut akan tetap 'aman' dan hanya berada di indonesia. Dikarenakan keterbatasan pengetahuan kita tentang bagaimana cara microsoft menyimpan dokumen2 tersebut.

Yang kelima dan yang paling terpenting. Sebenarnya sekitar 6 bulan yang lalu. Indonesia sudah memiliki sebuah gerakan yang di sponsori oleh MenRistek, Indoesia Goes Open Source atau disingkat IGOS. Tujuan utama-nya adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat indonesia tentang HAKI. Dengan cara menggunakan software2 open source dilingkungan pemerintah. Diharapkan dengan hal ini kesadaran masyarakat akan meningkat.

Dari segi adaptasi memang aplikasi propetiary memiliki kemudahan, dan tingkat familiaritas yang tinggi dilingkungan user. Tetapi berdasarkan pertimbangan "Bisa karena biasa" solusi ini lebih menjanjikan. Keuntungannya sudah jelas, jumlah uang yang harus dikeluarkan jauuuuuhhhhhh..... h lebih sedikit daripada solusi yang sedang diterapkan pemerintah kita ini. Kemudian di jangka panjangnya user di didik untuk menjadi lebih cerdas, mencari tahu cara bekerja, bahkan mungkin sampai ada yang mencoba membetulkan sendiri, dibanding dengan menunggu orang vendor untuk datang tergopoh2 karena di telp saat lagi bulan madu. Selain itu kita juga punya kendali terhadap proses yang terjadi di balik layar, dan format yang digunakan.

Kekurangan terbesar dari solusi ini kemungkinan besar adalah efisiensi, tapi sejujurnya berapa BUMN di pemerintah kita yang benar2 punya Effisiensi yang critical ? Gw rasa bagi mereka yang tahapnya seperti itu solusi propietiary masih logis. Dan biasanya performance-nya memang mendukung hal tersebut.

Selain ini gerakan ini juga berniat untuk menyediakan sebuah wahana berbasis webservice. Yang memungkinkan antar Departemen dan BUMN dipemerintah untuk saling tukar menukar informasi dengan cepat.

Tetapi dengan perjanjian yang ditandatangani pemerintah ini gerakan itu seperti mendapat hantaman dan mundur 3 langkah. Its such a shame. FYI gerakan IGOS ini didukung oleh Kementrian Riset Dan Tekonologi Sedangkat perjanjian pemerintah dgn microsoft itu didukung oleh sebuah dewan yang beranggotakan 11 Menteri, yang diketui oleh MenKomInfo. Sudah keliatan kan ini perseteruan siapa :D

Sekarang silahkan dipikir sendiri apa yang terjadi seandainya gerakan ini dibiarkan begitu saja, dan kita hanya percaya dengan kata manis yang membungkus perjajian itu.

- Sedih Aku -

Update :
Urgh.. gw tebalik yah? yang support IGOS itu MenRistek Sedangkan yang ikut Dewan Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional itu MenKomInfo. Jadi yang bejat itu MenKomInfo Bukan MenRisTek. Sorry my memory failed me :(, the point still the same.

Same old things

Baru-baru ini di salah satu milis yang gw ikutin, salah satu topik lama mulai mencuat kembali. Permasalahan BBM dan Subsidinya. Udah topik basi sih, dan sebetulnya gw paling males mengkomentari hal gak berujung seperti ini. Tapi ada satu kalimat di salah satu respon yang membuat sel-sel kelabu otak gw mulai bekerja.

Permasalahan yang diangkat adalah nilai pertamax yang sekarang sudah 4.850. Hanya berbeda 350 dengan nilai premium bersubsidi (4.500). Dengan perhitungan sederhana antara harga dengan nilai oktan masing-masing produk. Seharusnya nilai premium bersubsidi dibawah 4.500. (kalau gak salah dengan cara perhitungan yang sama, nilainya sekitar 4.350). Kalo benar itu nilai sesungguhnya jadi sebenernya yang di subsidi itu apa ?? Kalau salah, perhitungan sebenarnya gimana?

Bla.. bla.. bla.. Berbagai argumen bermunculan. Tetapi satu kalimat telah berhasil dengan sukses membuat gw terpaksa mengkomentari.
"Udah kalau mau gampang, cabut aja subsidi premium. Serahkan aja ke mekanisme pasar seperti pertamax. Beres."
Memangnya bener yah semudah itu ?? Yang terpikir oleh gw bakal terjadi chaos, karena ekonomi kita belum sestabil itu. But the idea is intriguing.

Yang pertama gw rasa proses pencabutan subsidi tidak segampang itu. Prosesnya panjang, perlu persetujuan DPR , MPR, pertimbangan dampak yang akan timbul dll. Selain itu nilai minyak yang sekarang turun ini gak bisa dijadikan alasan yang cukup kuat untuk mencabut subsidi. Karena jangka waktunya terlalu pendek untuk mencerminkan harga minyak yang sesungguhnya.

Lalu apakah berarti subsidi gak bakal pernah dihapus ? Kalo menurut gw sih "Akan".

Jadi begini, apa sih efek dari pencabutan subsidi. Toh hanya akan mempengaruhi mobil-mobil ? sepertinya tidak se-signifikan itu.

Efek yang paling krusial dari pencabutan subsidi BBM sebenarnya adalah pengaruhnya terhadap jalur distribusi. Karena hampir semua jalur distribusi kebutuhan dasar kita, masih mengandalkan BBM. LPG masih dibawa dari pertamina ke mini fillingplant dengan truk2 berkendaraan BBM. Pembangkit Listrik di negara kita masih banyak yang menggunakan BBM. Transportasi jangan ditanya lagi.

Kemungkinan terbesar subsidi BBM bisa dicabut adalah saat ketergantungan jalur distribusi kita sudah berkurang. Di saat infrastruktur pipa-pipa gas yang menyalurkan gas alam langsung kerumah-rumah sudah banyak tersedia. Saat pembangkit listrik tenaga gas alam, batu bara, nuklir telah selesai dibuat. Setelah transportasi masal berbasis energi alternatif sudah mulai berjalan. Itulah saat yang paling tepat untuk mencabut subsidi. Efeknya mungkin masih tetap signifikan. Tetapi setidaknya bisa ditekan sehingga faktor pengali-nya tidak sebesar dulu.

Lalu subsidi yang dicabut akan dikemanakan ? Dipindahkan ke sektor lain seperti pendidikan dan kesehatan. Kalau menurut gw sih sebagian kecil bisa dipindahkan. Tetapi sebagian besar masih dipergunakan sebagai subsidi bahan bakaal alternatif seperti bio gas dan bio diesel. Sehingga memiliki nilai lebih dibanding BBM yang sudah tidak disubsidi. Sehingga dengan cara ini tingkat konsumsi BBM murni bisa ditekan, serta menumbuhkan lapangan pekerjaan dan investasi baru.

Kalo benar terjadi seperti itu, mungkin untuk kali ini bapak-bapak di DPR, MPR dan pemerintahan untuk kali ini bertindak dengan benar. Tapi biasanya sih ada salah satu pihak yang lebih mementingkan ego-nya daripada kesejahteraan bangsa.

Well thats enough for my first rant. Glad to get it out of my head.

Thursday, November 16, 2006

Call Me Second

Hehehe enough testing, saatnya mengisi content.

Ini blog ke dua gw, so call me second.

Ada beberapa alasan kenapa gw membuat blog ini :

  1. Karena akses ke blog pertama gw dibatasi oleh kantor, hanya bisa dilakukan diluar jam kantor.
  2. Selain itu di blog pertama gw, terlalu banyak konstrain yang gw buat sendiri :P
    • Gak mau nulis blog kayak diary
    • gak mau nulis blog yang menyinggung masalah politik atau percintaan
    • menulis content blog direview berkali2 supaya rapih dan terstruktur (yang ini terkait dengan kemampuan menulis gw, yang amat sangat buruk *tehehehe*)

Well untuk yang ini gw pengen bisa menulis dengan bebas. Dengan sedikit anonimitas mungkin hal itu bisa gw capai. Selama ini selalu terbentur dengan respon orang2, dan respon diri gw sendiri terhadap tulisan gw. Jadi secara tidak sadar pikiran gw memblok hal-hal yang ingin gw tulis (dengan kata lain males :)) )

Hehehe liat aja hasilnya nanti bagaimana :D


powered by performancing firefox

Test Dari Performancing

Kalo dibuat dari performancing bisa di edit lagi gak yah ?

Hiks ternyata gak bisa. Masa dia gak ngasih API untuk ngedit post yah ?
Shouldn't be that hard :P




powered by performancing firefox

test

akhirnya bikin blog beneran :P