Pages

Tuesday, November 20, 2007

google define

If you haven't know and lazy to install a dictionary application like me, there's a define keyword in google that you can use to help you. For example if you type "define hiatus" the top result will show the web definition of the word hiatus, like this :


Web definitions for hiatus

suspension: an interruption in the intensity or amount of something
wordnet.princeton.edu/perl/webwn - Definition in context


its quite helpful, it can define not only English keyword, but also other like Japanese (try define hikari or minami). To bad that there's no translate keyword , i guess i'm just to lazy :P
Anyway, after using it couple of times, I'll try querying "define google" and here's the result :

Web definitions for Google

The dominant search engine, at this writing.
www.gotimewebstrategies.com/glossary.html - Definition in context

okay, that a bit narcist :P

and when i try querying "define yahoo" the result is... tada :

Web definitions for Yahoo

The world's leading search engine and directory before Google exploded.
Still a strong second in the rankings and worthy of a visit at http ...
www.e-gain.co.uk/online_marketing/news_articles/Search%20Engine%20Marketing/4 - Definition in context

that just made my day *ROFL*

Wednesday, October 24, 2007

The Burn

Well, She's gone.
The chubby monster with glasses that run havoc in my life.

You've given me something without expecting a return
You've told me your dreams
You've shown me the things that you couldn't do
And then you left ...

Its Just unfair, what the world shown me, and what the world took from me!

It's only been 3 months, but felt like years.
And the bridge that we build for the last month
makes the separation easier
is it ?

But when i see you from a far,
i can't stop to feel lonely
Like this bridge has become the invisible barrier that separated our to world
I wonder, what will happen if we met in a different time, different world and a different life time.

Enough whining, I guess this is just what my way of saying goodbye.

Wednesday, October 10, 2007

Batas-batas

Batas-batas tak kasat mata
Tak Bertuan, tak memiliki impian
Bukannya menjadi penunjuk arah, menuntun ke jalan yang benar
malah menjadi belenggu bagi jiwa yang bebas

Membatasi pikiran, membatasi kreasi, membatasi jati diri sebagai manusia.

Seandainya saja,
kita bertambah dewasa seiring dengan surutnya umur
Betapa indahnya kehidupan
saat kita melihat hilangnya batas-batas itu
di puncak kebijaksanaan sebagai seorang bayi.


~thisDamnSocialBoundary:(

Tuesday, October 9, 2007

The Promised Day

We'll today is the promised day between me and my self a long time ago. I guess i lost and couldn't keep my promise. Fate intervened to much :) So that means I've got 2 year left before giving up on one of my dreams.

Wednesday, August 15, 2007

Beberapa hari yang lalu di detik ada headline berita yang kurang lebih seperti ini :

BMG: Memasuki musim kemarau, kemungkinan terjadi hujan di jakarta sudah tidak ada lagi.


Dan kemarin gw pulang kerumah dengan basah kuyup karena mempercayai headline itu. Bah! No wonder nobody believe in their prediction. @#$@#!!!

Friday, August 10, 2007

Magic Lamp

Siapa yang tidak tahu salah satu cerita dari negeri 1001 malam ini. Kisah yang sudah begitu sering diangkat ke novel, komik dan layar kaca. Cerita klasik yang dulu sempat menjadi dongeng tidur anak-anak di seluruh dunia. As time passes, kisah klasik ini di bawa ke jaman modern. Sederhana, tapi kalau dipikir-pikir bisa jadi semacam test untuk melihat keinginan bahkan mungkin keserakahan seseorang.

Kalau jaman dulu ke 3 permintaan si jin yang keluar dari lampu dijawab dengan kekayaan , wanita dan umur yang panjang. Di jaman sekarang jawaban yang keluar adalah kedamaian dunia, kekuasaan dan 3 more wishes *yup, greedy human try to trick the system*.

Tetapi dibawa ke jaman apapun, intinya selalu sama. Betapapun pintarnya orang mencoba berpikir dengan baik mengenai permintaannya pasti hasil yang tidak terduga akan muncul.Bahkan permintaan itu bisa berbalik dan menjadi the death of you. Baik lu menggunakan permintaan itu untuk kebaikan orang lain, atau menyelesaikan masalah dunia ini ataupun yang paling sederhana, untuk kepentingan diri sendiri saja.

Dulu gw sempat berpikir kalau seandainya gw mendapat kesempatan untuk mempunyai 3 permintaan itu, apa yang bakal gw minta ? Tapi sampai waktu yang lama tidak ada jawaban yang gw lontarkan dapat membuat gw puas. Akhirnya gw menyerah dan berpikir mungkin cara yang paling bijak dalam kondisi seperti itu adalah untuk tidak menggunakannya. Lalu berusaha seperti orang-orang normal lainnya.

Yup, itu jawaban gw, tapi kalau kesempatannya benar-benar datang, gw gak tahu apakah gw bakal kuat menahan godaan :D

Tetapi kemarin sewaktu sedang terbengong-bengong dikamar, sepertinya gw sudah menemukan jawaban untuk pertanyaan itu. My 3 wishes :
  1. To Be Healthy
  2. To Be Happy
  3. To Die Peacefully when its time for me to return to heaven.
3 Permintaan sederhana , dont know if it will work though. But thats what i really-really wanted :D

The Other Side

Sudah lebih dari 1 minggu, dan ternyata begini rasanya berada di sisi yang lain dari development. Selama ini gw berada di pihak si pembuat software, dan gw punya lumayan kepercayaan diri bahwa i'm quite good at it. Tetapi sekarang gw berada di sisi pengguna aplikasi. Dan kadang-kadang bug-bug dan error-error gak jelas udah jadi hal yang lumrah.

"Iya, kadang-kadang memang suka ada error-error gak jelas seperti itu. Tapi gak apa-apa kok".

Hehehe jawaban tadi sepertinya sudah jadi hal yang lumrah dilontarkan. Kalo dulu saat gw masih develop hal-hal seperti ini pasti jadi pain in the ass. Karena kalo gak segera di betulin bakal jadi masalah di masa depan, dan harus cari-cari alasan ke orang-orang yang bertanya mengenai hal itu :P

Tapi sekarang, saat melihat hal-hal seperti itu, gw gak bisa berbuat apapun kecuali menerima keadaan. Yah ternyata memang begini berada di sisi lain dari development. Ada untungnya juga ternyata di sisi sini, banyak orang yang pengertian :D

Friday, August 3, 2007

Day 3

Here's some statistical change in my life :

  • Jarak tempuh standar tanpa mampir kemana2 berkurang dari 22 Km menjadi 17 Km
  • Waktu tempuh di pagi hari dari 1 - 1 1/2 jam, turun menjadi 45 menit - 1 Jam.
  • Waktu tempuh di sore hari jadi naik karena macet *hiks*
  • Uang parkir dari 0 rupiah naik jadi 5000 rupiah perhari :( *Bisa di reimburse sih*
  • Bisa ketemu orang2 lebih banyak di sekitar kantor :D
  • Dulu kalo baca berita tentang gempa di detik, ngeliat keluar jendela , orang-orang masih asik kerja dengan santainya. Hm.. mungkin cuma jakarta sebelah sana doang yang kena gempa kali yak :P maklum di lantai 1. Kalo sekarang.. Mikir gempa aja udah takut.. tinggal berdoa aja :P Soalnya di lantai 26, jalan tercepat untuk turun dalam 5 detik, cuma lewat jendela aja :))
  • Masuk berubah dari jam 8 jadi jam 9 :D
  • Pulang... tergantung peruntungan dan posisi bulan dan bintang :))
  • Makan jadi lebih murah dan bervariasi.
  • Gaji dan Benefits.. yah begitulah :D
So with 3 day and all this statistic. I don't know if this changes is a portion of heaven, or only A Screen Saver of Hell :P

Friday, July 27, 2007

H

Hari ini jadi the toughest day. Soalnya ke beberapa tempat, pamitan sama orang-orang face to face tanpa Instant Messaging :P

Agak bingung juga jadi pusat perhatian gitu, kalo yang terlalu banyak orang dan gak bener-bener deket gw lewatin karena grogi :P Sebagian besar sih ngucapin selamat jalan dan semoga sukses. Lumayan supportif soalnya dah 3 tahun di sini dan banyak interaksi sama mereka. Kalo di pikir 3 tahun itu sama aja seperti waktu yang di lalui di smp dan sma. Dan meninggalkan environment dan orang-orang yang lu kenal seperti itu selama tenggang 3 tahun memang gak gampang.

Paling berat waktu ketemu kepala cabang. Walaupun gak terlalu sering interaksi , tetapi orangnya baik, care sama anak buahnya.

Dia bilang , "tunggu aja dulu, sebentar lagi".

"Iya bu, ini aja udah di tunda , dari akhir mei jadi akhir juli"

"Iya sih, yah mudah-mudahan kamu bisa berkembang jauh lebih baik dari di sini, semoga sukses disana yah", katanya sambil menjabat tangan gw.

good person, but life goes on.

Satu hal yang baru gw ketahui akhir-akhir ini. Hubungan yang baik antara atasan dan bawahan ternyata pengaruhnya besar sekali. Beberapa temen gw disini, ternyata paham bagaimana keadaan mereka kurang menguntungkan. Alasan mereka stay sangat mengugah, katanya mereka baru keluar menunggu si ibu (kepala cabang) pensiun dulu. Wah.. hebat sekali orang-orang itu.

Keberuntungan berada di indonesia, ternyata value-value seperti masih ada. Yah tetapi kalau ada tawaran yang bener-bener tidak ditolak its fair for them to take it. Tetapi, disaat pilihannya berimbang, ternyata mereka lebih memilih stay dengan alasan itu :)

Hehehe mudah-mudahan gw tetap ingat hal-hal seperti ini di masa depan.

~ Good Bye ~

Thursday, July 26, 2007

H-1

Besok jadi hari terakhir gw kerja di sini. Gw selalu membenci saat-saat seperti ini. Ngucapin perpisahan sama orang2 yang dah lama kerja, mengulang2 alasan berhenti kerja dan menjelaskan tempat kerja baru.

Yah urusan sopan-sopanan, trivial , tetapi perlu. Biar bagaimana kita ini manusia, kan mahluk sosial. You'll never know what will happen in the future :)

Di perusahaan gw ini, pelajaran yang paling gw inget adalah, gak cukup untuk hanya membuat 'a good software'. Aspek-aspek non teknis berpengaruh besar, apalagi pada tahap maintenance. Mungkin bagi orang-orang yang terbiasa dengan sistem proyek doang bakal kelewatan hal-hal seperti ini. Dan itu juga yang membuat orang-orang proyek rentan dengan sindrom 1.0 :P

Ada beberapa point penting berdasarkan pengalaman gw :

1. Lu harus memblokade sistem lu sebaik mungkin.

Sistem biasanya dibuat berdasarkan asumsi-asumsi, soalnya kalo dibatesin dengan asumsi-asumsi ini domainnya bisa terlalu besar dan sistemnya gak kelar-kelar dikerjain. Nah yang jadi pitfall-nya , kadang-kadang asumsi itu sekedar ada di kepala developernya, di dalam dokumentasi, atau bahkan di first generation user aja.

Somewhere along the way, pasti ada aja user yang miss tentang asumsi itu. Nah kalo sistem-nya tidak menjaga asumsi-asumsi itu dengan ketat. Di saat terjadi masalah itu, membetulkan data yang salah akan lebih merepotkan daripada berusaha menjaganya.

Biasanya problem seperti ini muncul setelah sistem berjalan 3-6 bulan. Orang-orang yang tadinya disiplin dan menuruti aturan, jadi careless :) Biasanya orang akan saling menyalahkan, karena memang menyalahi prosedur. Tetapi pendekatan gw dalam masalah ini, selalu berusaha mengupdate sistem baru untuk mencegah hal ini terulang. Faktor terberat dalam problem ini memang masalah resiko kestabilan sistem dan kemalasan developer. But its worthed, because this problem may keep reappearing and haunt you in the future.

2. Dokumentasi tak layak tayang.

Pekerjaan dokumentasi memang pekerjaan yang paling membosankan bagi developer. Alhasil terkadang dokumentasi yang begitu tebal terkadang kita sendiri ogah membacanya. Jika kita saja malas bagaimana dengan user? Bagi mereka mungkin dokumentasi itu seperti kitab dari planet alien, yang penuh dengan kata-kata teknis dan penjelasan yang hanya dimengerti oleh penulisnya :P

Akibat hal ini, jika bertemu masalah user lebih cenderung bertanya ke orang lain dari pada membaca dokumentasinya. Karena hal itu, menurut gw sebaiknya dokumentasi yang tradisional itu sebaiknya di ubah. Kita lebih memakai pendekatan kenyamanan user.

Dokumentasi itu sebaiknya terbagi menjadi 2. Yang pertama tutorial berdasarkan flow akses, misalnya dari login ke halaman A, terus ke halaman B, terus bisa bercabang ke C jika kondisinya X atau ke D jika kondisinya Y.

Yang kedua adalah dokumentasi yang strukturnya terbagi atas domain yang jelas. Sehingga user dapat dengan cepat mencari solusi dari problemnya.

Yang menjadi kunci utama dari dokumentasi ini adalah, dokumentasi sebaiknya bukan di print seperti biasanya . Tetapi diletakkan di sebuah internal web server sebagai sebuah website. Sehingga user dapat memanfaatkan fasilitas search dan juga dokumentasi dapat di update dengan mudah.

3. Generasi Pertama

User Generasi pertama adalah sebuah bom waktu. Mereka adalah orang yang pertama pertama kali berinteraksi dengan yang sistem yang telah selesai. Biasanya para pengguna pertama ini adalah termasuk kalangan sial. Karena sistem belum stabil dan pelatihannya pun masih perlu di perbaiki sana sini, seiring berjalannya pelatihan.

Terkadang ini menyebabkan sedikit kebingungan bagi mereka, karena penjelasan masih mengambang, yang dijelaskan dan di praktekkan bisa berbeda karena terjadi update di sistem, dan terkadang pertanyaan-pertanyaan mereka dijawab dengan 'saya cari tahu dulu yah, besok saya kabari'.

Mereka ini berperan penting, karena merekalah yang biasanya mengajarkan bagi pengguna-pengguna berikutnya, bagaimana cara menggunakan sistem dengan benar. Apalagi jika yang mengajarkan dilanjutkan secara turun temurun. Generasi 1 mengajarkan generasi 2, generasi 2 mengajarkan generasi 3, dst.

Kalau hal ini terjadi di tiap generasi akan terjadi sebuah gap, belum lagi kalau dalam 1 generasi diajarkan oleh orang yang berbeda-beda, lebih kacau lagi.

Oleh karena itu , memberikan dokumen yang konsisten dan mudah di akses menjadi sangat penting. Dan orang-orang dari generasi pertama itu harus sering di update. Karena merekalah yang dapat memudahkan developer untuk menjadi corong bagi generasi-generasi yang lain.

4. Complaint and Explanation

Complain tentu menjadi hal yang menyebalkan bagi developer, karena itu berarti ada masalah dalam program yang dibuatnya dan itu berarti... extra work :( Tapi ada komplain yang lebih menyebalkan, yaitu komplain dari user yang salah persepsi atau malas membaca dokumentasi.

Apapun komplain itu menurut gw tidak cukup kita hanya bilang, 'selesai , sudah di perbaiki'. Terkadang kita perlu juga menjelaskan pokok permasalahan, dan penyelesaiannya. Terutama bagi-bagi user yang interest terhadap sistem. Dengan mendidik user seperti itu, di suatu saat mereka sampai ke tahap dimana mereka memiliki kemampuan untuk menyelesaikan problem sistem dengan cara mereka sendiri. Dan ini invaluable bagi kerja lu sebagai developer.

Tapi tentu saja ada user yang memang seakan-akan tidak punya waktu untuk mendengarkan penjelasan lu. Tipe user ini memang sudah lost dan gak perlu di maintain dengan informasi-informasi tentang sistem. Fix their problem dan tempatkan complaint mereka di prioritas terendah, that should do the trick :P

Epilogue
*duh kayak harpot aja pake epilogue*

Bagi orang-orang yang masih punya kekuatan dalam menentukan kebijaksanaan perusahaan, mungkin informasi ini dapat berguna untuk meningkatkan stabilitas sistem. Dengan kata lain semakin sedikit complaint bagi yang memaintain, it should do you good more than harm.

Bagi gw sendiri yang kemungkinan bakal terjebak dalam sebuah sistem yang sudah baku. Mungkin ini hanya sebuah wacana lalu untuk dikenang, hehehe :D

Wednesday, July 25, 2007

For Those Who Called Them Selves ... Gods

Dulu ada serial hercules di TV. Sebagian ceritanya menceritakan bagaimana orang-orang berlomba-lomba menjadi dewa. Karena para dewa itu begitu perkasa, bisa tiba-tiba nongol dimana saja dan bisa berbuat apa aja. Dewa-dewa itu digambarkan suka menindas manusia dengan kemampuannya.

Kurang lebih begitulah stereotype penggambaran dewa-dewa, wajar saja begitu banyak orang yang ingin memiliki kemampuan seperti itu. Tetapi kalau saat ini gw diberikan tawaran untuk menerima kemampuan para dewa-dewa itu. I will definitely refuse it without hesitation. Why ? Here's my real story.

Kemaren gw pergi beli makan siang ke depan kantor. Sebetulnya biasa aja sih, seperti hari-hari lain. Karena dikantor sekarang gw sendirian jadi biasanya makanannya gw bungkus dan gw bawa makan dikantor.

Diantara beberapa penjual makanan di depan kantor, ada seorang penjual gado-gado. Ibu-ibu, mungkin sekitar umur 35-40 tahun. Lumayan gemuk hingga tulang siku-nya hampir tertutup oleh lemak dari lengannya, memakai jilbab pendek yang menutupi hingga kebahu.

Kenapa gw tertarik sama penjual gado-gado itu ? Karena di antara para pedagang yang sedang sibuk-sibuknya melayani para pembeli. Ibu itu sedang duduk terdiam menunggu pembeli. Secara gw emang gak terlalu suka sama gado-gado, gw segera nyamperin tukang mie ayam langganan gw.

Sambil menunggu pesanan gw jadi. Kadang2 gw ngelirik ke tukang gado-gado itu, miris aja ngeliat keadaan yang begitu kontras sambil berpikir kok gak ada yang beli yah ? 10 menit berlalu, si ibu di keisengannya beranjak dari tempat duduknya dan menghampiri gerobak dagannya. Hati gw sedikit tersayat-sayat , si ibu ternyata menghitung pendapatannya. Mata gw melihat selembar uang 10 ribuan, dan beberapa lembar uang ribuan. Oh god.. sudah sesiang ini dan dia baru mendapat 20-30 ribu rupiah saja ????

Dalam hati mencoba berpikir, yah namanya orang dagang, mungkin hari ini memang hari 'sepi'-nya dia. Tapi hingga gw kembali ke kantor, gw masih gak bisa menghilangkan perasaan tersayat-sayat tadi. Gw sudah tidak bisa membayangkan lagi, orang-orang yang hidup dengan taraf seperti itu. Karena gw udah kerja disini cukup lama, gw tahu kalo si ibu itu punya dua orang anak yang terkadang suka membantu kalo liburan sekolah. Yang tidak lepas dari kepala gw adalah bayangan bagaimana kalau dia pulang kerumah membawa rejeki segitu aja. Terkadang anak-anak bisa begitu kejam karena mereka masih pure dengan pikiran-pikiran ideal tentang dunia ini. Sehabis bekerja lelah seharian ... ah gak sanggup gw mikirin worst possible situation yang mungkin menanti ibu itu dirumah. Mudah2an aja dia di nanti oleh anak-anak yang baik dan pengertian.

Sedikit banyak mungkin pemikiran gw dipengaruhi oleh pemikiran tentang nyokap. Yah dari postur mungkin ibu itu sedikit mengingatkan gw ke nyokap. Terpikir bagaimana dulu gw sering ribut ama nyokap dari semenjak kecil hingga beranjak dewasa. Sekarang kadang masih juga sih, tapi gw udah lebih banyak menahan diri, dan berusaha membahagiakan nyokap dengan sering-sering ngajak makan dan jalan2. Its not enough, but its the best i can do for now :(

Pikiran gw melayang lagi ke ibu-ibu yang masih bertarung dengan pekerjaan dan juga anaknya. Ibu-ibu yang susah payah, tapi terkadang nasib tidak memberikan keberuntungan. Ibu-ibu yang sampai akhir hayatnya tetap memikirkan anak-anaknya, tetapi mata hati anak-anaknya tetap tertutup rapat. Pahit dan getir sekali :(

Kembali ke kenapa gw menyambungkan hal ini dengan dewa-dewa. Kalau kamu diberikan kemampuan seperti dewa-dewa yang gw gambarkan sebelumnya, kamu juga akan mendapatkan sebuah kemampuan yang bagi gw efeknya terlalu berat. Kemampuan untuk melihat langsung banyak hal di dunia ini. Di saat melihat kejadian di sekitar gw aja, gw udah begitu miris, gak kebayang apa jadinya gw kalau seandainya gw ngeliat hal-hal yang lebih menyedihkan di seluruh pelosok ujung dunia. Bisa-bisa seluruh diri gw hancur berkeping-keping. Dan itulah kenapa pasti gw menolak kemampuan seperti itu !

Cukup membahas hal-hal yang sifatnya imaginer , its time for the real stuff. Sebenernya dewa-dewa itu gak seluruhnya imaginer. Kalo kita ngeliat ke sekeliling, banyak banget manusia-manusia yang sedang berusaha mencapai tahap menjadi 'dewa'. Dengan begitu banyak kekuasaan, kekayaan, dan kepintaran yang berada ditangan 'dewa-dewa' itu, manusia lain benar-benar seperti mainan bagi mereka. Walaupun mereka tidak berada di puncak gunung olimpus, tapi mereka bekerja di sebuah kotak tinggi, berkomunikasi menggunakan kotak kecil di antara mulut dan telinganya, berangkat kekantor dengan kotak beroda, dan pulang kerumah kotak yang dibentengi oleh pagar tinggi. Mungkin ke-isolasi-an ini pula yang membuat hati mereka sudah berubah menjadi kotak, dengan ujung-ujung lancip yang siap menyakiti siapapun.
Secara jujur gw takut. Kalau gw terus mengikuti jenjang nasib ini, gw ikut-ikutan mengejar gelar ke-'dewa'-an seperti itu. Potensi diri yang ada mungkin sekali di pupuk untuk membuat hal-hal seperti itu bukan mimpi belaka. Dan kalaupun gw berhasil mempertahankan diri gw untuk tidak menjadi seperti mereka, kemampuan untuk melihat kepedihan di berbagai pelosok telah menanti untuk menghancurkan jati diri gw.

So god, aku tak tahu seberapa besar hati mu. Mampu menampung jeritan hati orang-orang yang takdirnya telah tertulis dengan kepedihan tak berujung. Mampu mengiringi perjalanan orang-orang yang akhir hidupnya tertulis dengan tinta penderitaan. Aku hanya bisa berharap, kau mendengarkan doa ku, yang menyembunyikan diri untuk tetap menjadi manusia biasa. Semoga saja ibu pedagang gado-gado itu lebih banyak memiliki hari-hari dimana dia pulang dengan wajah berseri-seri atas rejeki melimpah yang diterimanya, dari pada hari-hari dimana dia mengingatkan ku akan kekelaman di dunia ini.

~ineedhelp
~duhHampirGakSanggupNyelesaiinTulisanIni

Thursday, July 12, 2007

its a done deal..

Yup, hari ini gw tanda tangan kontrak di perusahaan baru gw. Yang berarti juga mengakhiri trilogy pencarian kantor baru gw *duh trilogy dari mana yah, perasaan cuma 2:P*. Sedikit deg-deg-an karena setelah tanda tangan kontrak kerasa banget real-nya. Perubahan-perubahan dan resiko-resiko yang gw ambil, sedikit takut, padahal udah memantapkan diri dari jauh-jauh hari.

Sebetulnya bulan ini sedikit hectic bagi gw. Urusan kantor baru ini, menyelesaikan administrasi dan hal2 sosial dikantor lama. Project sampingan, project yang gw kerjain dengan teman-teman gw, dan tentu saja... Piala Asia!!

With all of that my body become a bit fatigue, but totally worth it. Apalagi setelah menonton kemenangan kandang pertama indonesia di piala asia. Dan menjadi 1/65.000 bagian dari sejarah :D

So you see why I'm exhausted. I Better get my priority sorted out. At least this one thing is settled, hopefully i can managed everything in time.

Ganbatte kudasai

Monday, June 11, 2007

The loosing streak

Mungkin minggu ini memang saatnya gw berada di bagian bawah roda kehidupan.

Gw dan teman2 gw sudah mengerjakan sebuah project untuk kurang lebih setahun, memang waktunya lama banget untuk sebuah proyek kecil. Tapi karena kita hanya ngerjain di akhir pekan and no body pay us to do it. Jadinya, begitulah ... :P

Anyway, Amway, Myway, Busway dan akhirnya Waterway..

Beberapa waktu yang lalu telkomsel baru saja mengeluarkan sebuah produk. Dan setelah di konfirmasi, ternyata produknya serupa dengan apa yang gw dan teman-teman kerjain. Sedikit sedih gw, tadinya berpikir bahwa apa yang gw dan teman2 kerjain bisa jadi 'the first' dari aplikasi-aplikasi seperti itu. Tapi ternyata kalau lu terlalu tersantai dan tidak memiliki 'sense of urgency' , someone else will beat you to it, a very important lesson.

Tetapi biar bagaimana, the show will go on. Karena alasan kita mengerjakan proyek itu bukan sekedar untuk jadi yang pertama, dan kita juga masih punya a little trick in our sleeves :D

*Sigh, hopefully tomorrow will be a better day*

Thursday, June 7, 2007

Using Castor in XFire

I'm currently exploring, a new web service implementation at the moment. From some other people experience i found XFire. One of XFire main selling point because it uses stAX, a xml stream parser that promise better performance and smaller memory foot print.

After couple of days exploring I've managed to implement the basic web service example, and implement complex object serialization using Aegis (the default binding for XFire). But i found it to be very limited for my need.

So i tried implementing XFire with castor, i've followed the example. But somehow i've stuck trying to expose the service ... :( *arggh*

!damnYou

Bitter - Sweet

Still in the series of finding a new job.

As you know like everything in life there are few sweet times, and there's a whole lot of bitter times. So as i taste this bitter experience in finding a new job, re-experiencing getting summoned and rejected, waiting for indefinite time... ... ah the bitter ones.

And now, I'm wondering. When would my sweet time comes ? Or this next interview will be another bitter experience for me :(

Wish me luck.

Wednesday, May 30, 2007

Such a waste of time.

Udah hampir 2 minggu ini kerjaan gw dikantor cuma browsing2 doang. Memang lagi gak ada kerjaan sih, tapi mungkin penyebab lainnya karena sampe sekarang gw masih kisruh dengan diri sendiri tentang applying new jobs.

Damn i'm pissed at my self X(.


Akibatnya gw berangkat ke kantor dengan penuh ketidakjelasan. Paling maintain aplikasi, yang sekarang udah lumayan stabil dan sepertinya siap untuk gw tinggalkan :P Tapi sisa waktu yang begitu luang sayang banget kalo gak dimanfaatkan. Udah coba belajar, baca2 pdf, baca2 artikel di internet, tapi sepertinya udah jenuh. I need to do something that constructive. Supaya gak merasa jalan ditempat dan ketinggalan sama orang2 lain.

Untungnya kemaren gw ada wawancara, dengan salah satu perusahaan yang namanya lumayan terkenal, dan bidangnya ... jualan minyak hehehe. Job desknya jauh berbeda, knowledge gw yang gw kumpulin selama ini sepertinya gak masuk hitungan mereka, mungkin yang bisa dihitung dari cv gw, cuma lama pengalaman bekerjanya aja :P.

Masih terkait dengan IT sih, tapi seperti temen gw yang kerja disana bilang, masuk ke lubang sumur tapi gak dikasih tali buat keluar:P But it has many benefits, tempat kerja yang mapan, enumerasi yang baik, environment yang multinasional. Yah, kalo gw berhasil masuk kesana gw jadi punya banyak waktu luang diluar kerjaan.

The interview went well i think, but things didn't go as well as i hope.

Gw sudah berhitung-hitung sendiri, resiko yang gw ambil kemasa depan, hal-hal yang gw lepas dari kerjaan sekarang, reputasi perusahaan itu sendiri, bla.. bla .. bla. dan akhirnya gw sampai ke sebuah kesimpulan harga yang gw bakal gw minta. Dan ternyata harga yang gw minta itu sepertinya jauh melebihi ekspektasi mereka, karena mereka cuma bercermin dari previous salary aja. Dan gw sendiri juga gak bisa menonjolkan hal2 yang gw udah raih selama ini seperti sertifikasi dll, karena memang beda domain kerja.

Gw sendiri berpikiran, mungkin background gw yang berbeda ini bisa jadi nilai tambah bagi organisasi mereka. Tapi sepertinya i'm not a very good salesman, gak bisa menjual hal itu dengan baik kepada mereka.

Selain itu kandidat lain, punya penawaran yang jauh lebih rendah dari gw. Kalau bisa dapet 2 kandidat dengan harga 1 orang, ngapain pilih yang 1 orang kan, since experiencenya gak terlalu ngaruh untuk job ini. Kita sudah bernegosiasi tapi sepertinya setelah menurunkan ekspektasi gw, penawaran gw tetep lebih tinggi dari kandidat-kandidat yang lain. Setiap pihak memang berhak dengan ekspektasinya masing2 kan.

Yang sucks bukan interviewnya. Tetapi gw pikir setelah interview ini, gw bisa menemukan fokus gw kembali. Tapi ternyata engga! Di kantor hari ini masih seperti hari-hari sebelumnya.

God help me, gw harus cepat-cepat menyelesaikan hal ini. Gak bisa begini terus.

Tuesday, May 1, 2007

QOTD : Hard and Soft

Got this quote from waiterrant.net

If I wasn’t hard, I wouldn’t be alive. If I couldn’t ever be gentle, I wouldn’t deserve to be alive.

I guess each of us, has to choose their own angel and demon to live with.

And for me, there's a special goodbye coming in two weeks, although I've prepared for it, i guess it won't come down easy. But i must be hard or i wouldn't be alive right :D And to be deserved living, i guess it wouldn't matter to me anymore, since i wouldn't know what that means anymore :|

Loosing a friend, never been easy. Especially the closest One.

Wednesday, April 25, 2007

Hands of Fate

Post gw terakhir mengindikasikan gw sedang mengumpulkan keberanian untuk berpindah pekerjaan, yang sayangnya hingga saat ini masih belum cukup. Surat resignation belum sama sekali ditulis. Pencarian lowongan hanya sekedar browsing-browsing atau bertanya-tanya sambil lalu, tidak sampai ke tahap pengiriman cv.

Sepertinya banyak pekerja di indonesia yang mengalami sindrom ini. Mungkin banyak yang ngerasa gak enak dengan bos, masih ada kerjaan yang belum selesai (dan mungkin gak selesai2), atau takut pindah karena merasa posisinya sudah mapan dan punya bawahan. Seems natural and I'm one of it :P

Luckily saat gw masih berkutat dengan keengganan gw, fate intervened. Ada perubahan besar di minggu ini. Perusahaan gw bekerja akan diserap ke main companynya menjadi salah satu divisi mereka, secara permanen. It's an internal politics that way out of my league. Jadinya banyak yang akan berubah, spesifikasi pekerjaan dan jenjang karirnya akan jauh berbeda. Beberapa rekan gw sudah memilih untuk keluar, walaupun perusahaan menawarkan untuk menjadi auditor bagi orang-orang yang tetap tinggal.

Dan untuk gw ?
There's no option, gw harus segera mencari perusahaan yang sesuai dengan tujuan jangka panjang gw. Waktu untuk ragu-ragu telah habis, i can't escape it anymore !

Now, time to look for my option, and decide. Wish me luck :D

Thursday, April 19, 2007

Si tak punya nyali

Yeah, itu panggilan gw untuk diri gw sendiri saat ini :P

Waktu dulu pertama kali kerja (saat part-timer dan kp), butuh waktu sekitar 2 bulan untuk berhenti. Itu juga karena ganti semester jadinya beban kuliahnya bener-bener berat baru bisa ngomong. Padahal udah gak betah dari 2 bulan sebelumnya. Soalnya dorongan untuk senang-senang menjadi mahasiswa masih tinggi.

Di pekerjaan selanjutnya, butuh waktu 2 tahun untuk sadar, walaupun udah lulus dan bekerja ternyata mental mahasiswa tetap ada. Harus keluar dari tempat itu supaya bisa maju, tetapi tetap aja Handing The Resignation is a painfull job for me :(

Dan di pekerjaan yang sekarang, that takes me to three years a go ...

Waktu interview untuk pekerjaan ini gw melakukan sesuatu yang benar2 bodoh. Saat ditanya rencana ke depan gw bilang gw berencana untuk kerja disini 2 tahun setelah itu cari kerja di eropa, tapi tergantung peruntungan juga. Hehehe semua temen gw yang gw ceritain tentang kata-kata gw itu langsung ngetawain gw. Setelah gw pikir2 dari segi owner iya sih, that a stupid statement from me. Tapi bagaimana lagi memang begitulah gw, daripada menyimpan2 sesuatu yang crucial seperti itu, gw lebih suka untuk jujur. Dan untungnya gw tetap diterima walaupun mengeluarkan stupid comment seperti itu :P

Dan sekarang, bulan ini, tepat 3 tahun gw bekerja di tempat ini. So much for my plan :D gak jadi deh berangkat ke eropa :). Tapi itu bukan berarti gw hanya berdiam diri. Setahun lalu, atau tepatnya 2 tahun setelah gw bekerja disini, gw memulai sebuah project dengan teman-teman gw. Dan sedikit-banyak hal itu mempengaruhi keputusan gw sebelumnya. Sepertinya pergi keluar dari indonesia akan membuang effort yang telah dikeluarkan oleh gw dan teman-teman gw. Dan karena itu juga lah gw bertahan hingga tahun ke 3.

But now, things are different. Gw mulai tidak kerasan, beberapa orang udah pergi, pindah ketempat lain. Tetapi tetap saja berat untuk gw untuk menyerahkan pengunduran diri. Sebagian mungkin karena project gw dan temen-temen gw. Gw butuh kondisi yang stabil, tanpa intervensi lembur, agar project itu bisa berjalan dengan mulus. Selain itu untuk harus mulai lagi ditempat baru tanpa jatah cuti, its like a pain in the ass. Dan juga masih ada sebagian temen-temen gw yang ada disini.

Seems like a reasonable reason right ? Atau sebenarnya hanya alasan gw karena gw gak punya nyali. Gw tahu apa yang harus gw lakukan. Gw harus mencoba bekerja di tempat yang lebih mapan dari segi bisnis proses atau struktur perusahaan. Gw butuh tahu gw bisa survive ditempat seperti itu. Banyak yang harus di korbankan, harus berjuang dari bawah lagi, tapi tanpa itu gw tidak bisa maju lebih jauh lagi.

Walaupun gw tahu apa yang harus gw lakukan, tapi ternyata keberanian yang gw kumpulkan belum cukup. Everythings will be changed, nothing stay the same. Dasar tak punya nyali :P. Yeah just take it easy, you know it's inevitable. So take a deep breath, summon up your courage, and start writing that resignation letter !

~orMaybeIJustSeeWhat'llHappenAndDoItNextWeek:P

Tuesday, April 17, 2007

A Tapestry 4 Introduction

http://www.devshed.com/c/a/Apache/Apache-Tapestry-4-Tutorial/

This page is awesome!!! I just found it couple of days a go.

When it comes to java web programming I immediately skip to Tapestry. So I didn't learn those tiny servlet, or annoying JSP tags, i even knew very little about javascript. So that article give me great insight, and I'm thankful i don't have to go through that road :D

Thursday, April 12, 2007

Wiki

For couple of weeks i have this urge to install a wiki on my personal computer, and yesterday that urge finally satisfied, and I'm so Happy :D.

The quest start about a week a go, i'm looking for ready to be download wiki's on the internet. To my surprises i found out there's so many available wiki to be downloaded out there. It's like every one in the internet trying to make their own wiki :). So i try to compare some of them, and the more confused I've become.

Actually i already have a wiki in mind, its MediaWiki. A Wiki that being used for wikipedia, i've gotten used to reading wikipedia formatted article, and the interface is just so clean and nice :D. But at the first glance at MediaWiki site, i see that MediaWiki only provide online hosting for people that wanted to create their own wiki. So it doesn't suit my purpose and i began to look at other wiki. I found couple of good ones such as trac, and tikiwiki and starting to download them. Luckily, thats when i realized that MediaWiki provide a downloadable source. I'm so ashamed i didn't see it at the first time:P

So i download MediaWiki and try to install it at home.

First Day
MediaWiki is based on php with mysql or postgres as the Database. I Couldn't find any java based wiki that i can give more point than MediaWiki. So i stick with the best.

I'm a java developer for almost 3 years. My php skill sucks, i stuck at the beginner level and decided immediately not to pursue that path and stick to java. But i've previously succeded couple of time installing php on my computer. So i started installing apache httpd server on my computer, which is a piece of cake. And then installing php 5.0 which i try for couple of hours, but didn't work. Damn, its seems so easy 3 years a go. So i give up and decided to look for clue's in the internet tomorrow.

Second Day
I've download a step by step guide for installing php and httpd server from the internet, and also download the newest source for php and apache httpd server. Just in case my source conflicted with each other.

After following the guide, i've finally got php working on my computer. I've just missing a line from php.ini *yeah, that one annoying unimportant line:P*. So i tried installing media wiki, but when i try to configure it, a message saying that my php doesn't support mysql. No driver found for that database. I tried loading the module, restarting apache, but still it shows the same message.

I didn't have the source to compile php from scratch, and besides the docs definitely said that mysql support is already built in. So i tried installeng the newest php version. But still the same problem showed.

I'm thinking of giving up and look for some info the next day. But for one last try i try a futile effort and usually cure most wierd problems in windows. Restarting the computer. And magically it worked :P

Wikipedia only for me
And its totally worthed, i finally got my wiki working. And start creating a few docs for my project. The MediaWiki is so intuitive so i've got to almost 70% productivity just by guessing how it worked. By the time this is the first time i ever tried to edit a wiki. Argh, i'm so excited and delighted. I can also finally organize my ideas and though from my notes to a more organized media.

But got to learn the tutorial though :P

Wednesday, March 14, 2007

Subversion Without Network

My Friends and I have a small project out side of work. We meet on weekend and its been going for almost a year now.

At the beginning of our project we decided to use a repository server and decided that we'll use CVS. We struggle a lot trying to install the CVS server, but finally we have it running in a couple of weeks (yeah its not a great achievement :( )

In the middle of our project we have some misfortune. And because of that, our cvs server got shipped away (don't ask the details :P). Because its been months, since the start of our project, none of us remember the complete step to install the CVS server. Remembering the pain searching docs, etc, to install our CVS server in the first place, we decide not to install the CVS server and focused on our development.

I have reason for this, its not only because we are lazy or ignorant :P. We are waiting for the release of subclipse 1.2.0, An eclipse 3.2 (calisto) plugin for Subversion(SVN). Actually in the start of our project we already favor SVN over CVS. But the lack of stable plugin for calisto force us to use the alternative, CVS.

The story goes on and we successfully install SVN server and Subclipse.

As i mentioned earlier, we meet on weekend for this project. And do most of the work on weekdays after work. I don't own any laptop, so in the weekend i usually bring my source in an USB and manually merge the code. But since we have our SVN server setup, something gotta change.

After a couple reading of the subversion documentation, we finally find a way, so i can merge my source with the repository without have to buy a new laptop :P

Here's the complete step that work for me :
  1. First we set an eclipse workspace for me in one of my friends computer that connect to the repository.
  2. I plug my USB that contains my project from my home workspace.
  3. Using windows explorer, I search my src folder in my USB for all of .svn directory and delete it. Remember search the src folder and other folder that you need to commit like context folder in a web based project.
  4. I copy the src folder (and context to if you're working with a web based project) , from my USB to my workplace in my friends computer.
  5. I start eclipse in my friends computer
  6. Switch to my workplace
  7. Eclipse mark all of the changes i made at home.
  8. I Commit the changes to the SVN repositories.
  9. Done, clap your hands >:)
Actually at first try we try to copy all of the project source, from the USB to my workspace, but it didn't work. When we start eclipse, no files is marked changed. After reading the documentation, we find the reason. Its how subversion work.

After you initially add your files to subversion repository. Subversion create a .svn directory on your local folder, the folder is hidden. It stores a copy of the files in your current directory, and use it to determine changes you made to the files and directory.

PS : I have my own subversion server in my home, and commit the changes i made to the repository before i copy it to my USB. That's why my .svn repository don't mark that any changes has been made since last time i commit to SVN repository when i copy my project source to my workplace in my friends computer.