Pages

Saturday, August 21, 2010

F.U.D

Fear, Uncertainty, Doubt.


Persis sekali, hal yang sedang gw rasakan saat ini. Sering sekali berkutat dengan pertanyaan, apasih yang sebenarnya gw kerjakan ini. Apa mungkin cara-cara gw yang tidak ingin berkompromi dengan cara yang ada saat ini akan berhasil ? Memberikan terobosan baru di negara yang semua orang pesimis bisa berubah ?

I Only have one weapon, belive ! 


Percaya kalau melakukan yang benar, suatu saat akan dikasih jalan. Tetapi, seiring waktu berlalu. Tanpa ada sedikit tanda-tanda bahwa gw berjalan ke arah yang benar. Kepercayaan itu semakin terkikis dan menipis ... 



F.U.D

Fear, Uncertainty, Doubt.


Persis sekali, hal yang sedang gw rasakan saat ini. Sering sekali berkutat dengan pertanyaan, apasih yang sebenarnya gw kerjakan ini. Apa mungkin cara-cara gw yang tidak ingin berkompromi dengan cara yang ada saat ini akan berhasil ? Memberikan terobosan baru di negara yang semua orang pesimis bisa berubah ?

I Only have one weapon, belive ! 


Tetapi, seiring waktu berlalu. Tanpa ada petunjuk apapun, tanda-tanda bahwa gw berjalan ke arah yang benar. Kepercayaan itu terkikis dan semakin menipis....



Monday, August 16, 2010

Culture clash

Mungkin karena sedang ramadhan, jadi hobi nulis yang beginian :)

Entah kenapa saat ini perbedaan antara masyarakat muslim dan non muslim menjadi blur. Dulu walaupun  masyarakat diasimilasi agar tidak terjadi perpecahan atau dikotomi agama, perbedaan dalam perilaku sehari-hari masih terlihat cukup. Di saat Allah berbeda dengan allah.

Belakangan ini saya sering sekali menemui teman2 non muslim yang bicara Alhamdulillah disaat mendapat rejeki, Astagfirullah hal adzim disaat terkejut, Insya Allah , Masya Allah, dan lain-lain. Kalau dipikir-pikir malah agak lucu, karena terkadang ada teman-teman muslim yang walaupun sholat 5 waktunya lancar, tetapi tidak mempunyai kebiasaan ini :)

Saya tidak akan membahas dari kelayakan ataupun fiqih karena pengetahuan saya nol besar dalam hal itu. Tapi yang menarik diangkat adalah; "Kalau begitu yang membedakan kita (Muslim) dengan mereka itu apa ?"

Secara esensi mungkin mereka tidak begitu paham, tetapi secara garis besar mereka mengerti maksud dari setiap kata itu walaupun sekedar dari kebiasaan. Tapi saya rasa ada sebagian masyarakat muslim di indonesia (kalau bukan sebagian besar) yang mungkin juga tidak paham tentang hal ini sampai ke esensinya.

Kesimpulan yang saya dapat, Yang membedakan, dan kalau kita ingin dibedakan, mengenai hal diatas dengan rekan-rekan non-muslim kita saat mengucapkan kata-kata tersebut, adalah Keyakinan ! Di saat kita mengucapkan kata tersebut kita harus yakin dan sadar, bahwa kata-kata tersebut adalah Doa. Doa yang memiliki arti mendalam. Komunikasi langsung dengan sang khalik tentang keadaan kita di saat tersebut. Sebuah Back channel reserved only for my self :). Bukan sekedar kultur semata atau ucapan yang didapat dari pergaulan sehari-hari. Tanpa hal itu sebagai dasar, saya rasa kita sedikit-demi-sedikit mulai kehilangan jati diri kita sebagai muslim.

~FD

Friday, August 13, 2010

Kadar Iman

Saat satu ayat dari surat Abasa yang sempat membuat saya sedikit terdiam. Terjemahannya kurang lebih begini :

Adapun orang-orang itu, adalah orang-orang yang telah merasa cukup tentang dirinya. 

Yang ada penjelasan sedikit dari tafsirnya :

Maksudnya, pembesar-pembesar Quraisy yang diharapkan masuk islam oleh Rasullullah S.A.Q padahal mereka tidak membutuhkan keimanan lagi, sebab sudah merasa kuat dan kaya.

Yang membuat saya terdiam adalah, betapa benarnya pernyataan itu di jaman sekarang. Melihat ke diri sendiri, karena punya posisi, kekuatan dan harta yang cukup. Saya sudah merasa menjadi orang yang baik, tinggi derajatnya. Tanpa sadar bahwa kadar keimanan yang menentukan tinggi-rendahnya derajat seseorang di mata sang khalik, tidak ada kaitannya sama sekali hal-hal tersebut :( 

Android and T5 Assets Lesson of the month :)

Okay, this is from few days back, just have the time to write it.

I'm serving an android installer (.apk) in my Tapestry 5 website. I used asset to do this, its not architectural choice, but its the only thing i knew at the moment. The problem with using my regular approach, form based/Action link. Is that they generate very particular URL. Some android browser requires that the URL Consist of <url>/<filename>.apk so it will be treated as an installer. Thus why the Asset approach.

Couple of days a go. A friend of mine contacted me that he wasn't able to download my apps through his android phone. He keep getting error message about the installer. After couple of messages, i found out the size of the downloaded apps is not the same with the file on the server. And no matter how many times he refresh it he keeps getting the same file. Even when he tried to download from his laptop. He's using his office Wifi, so I asked him if to use GPRS/3G. Seems to fix the problem.

But since a bit tech savvy, he tried the same method using android emulator. Then he send the error message to me. Its about some error chunk size bla.. bla.. proxy bla.. bla.. Turn out that android still having problem with password protected wifi connection. Lesson No 1.

That problem fixed or at least I know about the root cause, I'm interested in finding out the other one. Why he keep receiving the same corrupted installer though he refresh it many times. So finally i have a proper reading about T5 Assets documentation :)

The things you need to know about Assets, since its an asset it have a very specific behavior.Asset is a static content, usually its a static image or css. So it is assumed that Asset rarely changed and expected to exist in deploy time (not dynamic). So if the .apk file didn't exist when the page is rendered, it will show an error page instead the page you want to access. This is happened although the link is not clicked yet.

Another thing about the Asset, is that is have a very long expiration time. The benefit is that the asset will be cached by the browser (and maybe the proxy server ?) for a long time. Giving some performance boost and reduce load for the server. But this also what makes my friend keep receiving the same corrupted installer. That's Lesson number 2, 3 about T5 Asset.

Since I've got time, I find another way to handle this scenario. Turn out this scenario could be handled pretty easy using T5 event link :) Well, learning bit by bit everyday is not a sin right :D

Tuesday, August 10, 2010

Stupid SVN Mistake :(

Okay, i've just wasted 4 hour of my time because some stupid mistake that i made.

Today, suddenly my local SVN server just stop working. I keep getting some error message :


Server sent unexpected return value (500 Internal Server Error) in response to OPTIONS request for ...

It worked fine yesterday ?

Trying to retrace changes that I've done in the past few days, I've remembered that i made some update to the subclipse client. This throw me into some wild goose chase. Long story short, after changing some settings, change svn client etc, finally i found the core of my problem looking at the httpd.conf file for my svn server.

I have this kind of Computer-OCD. When ever i see a file that i didn't know i tend to erase it. Later this day i found a passwd file in my C:\ drive. Thinking that no body use it, immediately i hit the Delete button. Lesson learned, that this file actually my password file for accessing my local svn server, and I simply forgotten about it. So i create new password file named svn-passwd to store my password and the svn worked fine.

Wednesday, August 4, 2010

Language of the Angels

Apa kamu pernah coba berbicara dengan seseorang yang begitu pendiam ? Sangking pendiamnya sampai terkadang dia tidak mengeluarkan sepatah katapun untuk menanggapi perkataan yang kita lontarkan. Satu-satunya tanda bahwa dia paham apa yang kita katakan hanyalah dengan melihat tatapan matanya yang menhindari tatapan kita, bibir yang mencibir saat mendengarkan suatu nasehat, tangan yang bergerak untuk menopang dagunya untuk menandakan kebosanan.

Bukan berarti mereka sama sekali tidak mendengar, kadang2 belalakan mata menunjukkan keterkejutan, atau alis yang berkerut dengan tatapan tajam tanda ketidak setujuan, menunjukkan bahwa mereka tetap berkomunikasi, walaupun tidak ada kata-kata yang keluar.

Berkomunikasi seperti itu terkadang melelahkan dan butuh kesabaran yang tinggi. Tetapi dibandingkan kata-kata yang mudah untuk dimanipulasi oleh lidah tak bertulang. Metode komunikasi seperti ini terkadang terasa penuh kejujuran.

Where am I going with this ? Seperti inilah kita berkomunikasi dengan tuhan. Ketika kita begitu banyak berkata-kata, memohon ampun, sumpah serapah, memaki-maki melihat keinginan yang tidak terwujud atau derita di dunia ini yang seakan-akan tiada akhir. Begitu lelah kita meminta, berkata-kata, meraung-raung, tetapi seakan tidak ada jawaban, hanya kekosongan yang ada di atas sana, hampa, nothing exists.

Seperti apa yang gw angkat diawal, terkadang komunikasi itu tidak selalu seperti yang kita inginkan. Ketika tidak ada suara menjawab, mungkin kita lah yang tidak mengerti bahasanya. Kita hanya perlu sedikit lepas dari ke-egoisan diri. Untuk tidak berpikir mengenai sesuati dari our own term and view saja. Mungkin jawaban itu sudah ada di sekitar kita, tapi kitanya kurang awas melihat senyuman , tatapan atau kerutan alis dari alam ini.

Saat ini yang gw pahami untuk mulai memahami bahasa ini adalah dengan menghentikan singularity dari flow waktu kita. Disaat alur yang terlihat hanyalah alur kehidupan dunia saja, baik itu pekerjaan, karir, hobi, anak , istri , dsb. Disaat diwaktu ibadah, sholat badan bergerak tetapi pikiran kita tidak lepas dari apa yang sedang dan akan dikerjakan setelah sholat. Cobalah untuk berhenti sejenak di akhir sholat, untuk beristigfar, bukan sekedar bertasbih sesuai rutinitas. Tapi menghentikan waktu yang berputar di dunia ini, sampai disaat kata-kata istigfar berhasil menyelubungi diri kita, memberikan kesendirian dari dunia untuk sejenak. Dan at that brief moment in time. Kita bisa melihat diri kita sendiri, alam sekitar dan kejadian2 yang terjadi, dengan bahasa dan pemahaman yang berbeda.

~FD

Tuesday, August 3, 2010

Suffering

If you wanted to know who suffer the most, you look for some that gripping so tightly to justice. Like no other force exist in this world. And although she/he is a mess, she/he cares about other more than her/his self.

Definitely that person needed help. Cause everyone needs a savior in one moment of their life. But in this case, the savior couldn't be just any ordinary person.